Jumat, 24 Maret 2017

REVIEW MATERI PSIKOLOGI PENDIDIKAN MINGGU 1-3

pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam pendidikan pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan psikologi sosial dari sekolah sebagai organisasi. psikologi pendidikan berkaitan dengan bagaimana siswa belajar dan berkembang, dan sering terfokus pada sub kelompok seperti berbakat anak-anak dan mereka yang tunduk pada khusus penyandang cacat.
Menurut Muhibin Syah (2002), 
Psikologi Pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut  ensiklopedia amerika, Psikologi Pendiikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan dan menerapkan prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan. 
Dari beberapa pendapat tentang psikologi pendidikan, saya mengambil kesimpulan bahwa pengertian Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari  tentang perilaku manusia di dalam dunia pendidikan yang meliputi  studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia yang tujuannya untuk mengembangkan dan meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.
penggunaan psikologi dalam dunia pendidikan sudah berlangsung sejak zaman dahulu. Meskipun istilah W.J.S. Purwadarminta (Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. 2001. Hal.267) psikologi pendidikan sendiri pada masa awal perkembangannya, pemanfaatannya belum dikenal orang. Namun, seiring dengan perkembangan sains dan teknologi, akhirnya lahir dan berkembanglah scara resmi (entah tahun berapa) sebuah cabang khusus psikologi yang disebut psikologi pendidikan. Menurut David (1972) pada umumnya para ahli memandang bahwa Johan Friedrich Herbart adalah bapak psikologi pendidikan yang konon menurut sebagian ahli masih merupakan disiplin sempalan psikologi lainnya itu.
Sekarang, semakin dewasa usia psikologi pendidikan, semakin banyak pakar psikologi dan pendidikan untuk mengembangkannya. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya fakultas psikologi dan fakultas pendidikan di universitas-universitas terkenal di dunia yang membuka jurusan atau spesialisasi keahlian psikologi pendidikan dengan fasilitas belajar yang lengkap dan modern. Sayang, di negara kita jurusan psikologi pendidikan-yang biasanya di gabungkan dengan bimbingan dan penyuluhan (BP) itu sudah amat jarang diselenggarakan pada fakultas keguruan baik negeri maupun swasta.

Kenyataan lain yang menunjukkan kepesatan perkembangan psikologi pendidikan adalah semakin banyaknya ragam cabang psikologi dan aliran pemikiran psikolog yang turut berkiprah dalam riset-riset psikologi pendidikan. Cabang dan aliran psikologi yang datang silih berganti menanamkan pengaruhnya terhadap psikologi pendidikan, di antaranya yang paling menonjol adalah:

1. Aliran humanisme dengan tokoh-tokoh utama J.J. Rousseau. Abraham Maslow, C. Rogers;

2. Aliran behaviorisme dengan tkoh utama J.B Watson. E. L. Thorndike, dan B.F Skiner.

3. Aliran kognitif dengan tokoh-tokoh utama J. Piaget, J. Bruner, dan D. Ausbel. 

                          BAKAT DAN INTELEGENSI DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Adapun kecerdasan atu inteligensi manusia mempunyai implikasi sebagai suatu kemampuan adalah sbb :
1. Kemampuan mengklasifikasi pola – pola objek
Seorang yang normal adalah orang yang mampu dalam mengklasifikasikan stimulasi-stimulasi yang tidak identik ke dalam satu kelas atau rumpun
2. Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar)
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu kemampuan yang harus manusia miliki dalam kehidupannya dan kemampuan beradaptasi ini menentukan inteligensi atau kecerdasan seseorang apakah inteligensinya tinggi atau rendah
3. Kemampuan menalar secara deduktif
Yaitu kemampuan menalar atau melogikan sesuatu dari kesimpulan menjadi paparan yang detail
4. Kemampuan menalar secara induktif
Yakni kemampuan penalaran atau melogikakan sesuatu yang berupa paparan atau penjelasan menjadi suatu kesimpulan yang mewakili
5. Kemampuan mengembangkan konsep
Yaitu kemampuan seseorang memahami suatu c ara kerja objek atau fungsinya dan kemampuannya bagaimana menginterpretasikan suatu kejadian
6. Kemampuan memahami
Kemampuan memahami adalah kemampuan seseorang dalam melihat adanya hubungan atau relasi didalam suatu masalah dan kegunaan – kegunaan hubungannya bagi pemecahan masalah tersebut.
Kecerdasan atau intelegensi adalah kemampuan adaptasi dan menggunakan pengetahuan yang di miliki dalam menghadapi berbagai masalah dalam hidup seseorang. Beberapa teori menyatakan bahwa kecerdasan merupakan kemampuan dasar yang dimiliki oleh individu dalam menentukan tujuan hidupnya.
    Inteligensi/kecerdasan secara umum dipahami pada dua tingkat yakni: kecerdasan sebagai suatu kemampuan untuk memahami informasi yang membentuk pengetahuan dan kesadaran. Kecerdasan sebagai kemampuan untuk memproses informasi sehingga masalah-masalah yang kita hadapi dapat dipecahkan (problem solved) dan dengan demikian pengetahuan pun bertambah. (Djaali, 2006:63) memandang kecerdasan sebagai pemandu dan penyatu dalam mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
    Dengan kata lain, orang yang lebih cerdas, akan mampu memilih strategi pencapaian sasaran yang lebih baik dari orang yang kurang cerdas. Artinya orang yang cerdas mestinya lebih sukses dari orang yang kurang cerdas. Yang sering membingungkan ialah kenyataan adanya orang yang kelihatan tidak cerdas (sedikitnya di sekolah) kemudian tampil sukses, bahkan lebih sukses dari rekan-rekannya yang lebih cerdas, dan sebaliknya.