Kamis, 05 November 2015

Psiko manajemen minggu 6

A. KEPEMIMPINAN

kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan untuk memengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang di tetapkan, disini juga dijelaskan bahwa sumber pengaruh ini bisa jadi bersifat formal seperti yang diberikan oleh pemangku jabatan manajerial dalam sebuah organisasi karena posisi manajemen memiliki tingkat otoritas yang diakui secara formal (Robbins dan Judge, 2011)
Terdapat beberapa teori kepemimpinan yakni teori sifat, teori perilaku dan teori kemungkinan,
– Teori Sifat Kepemimpinan (Trait theories of leadership)
teori yang mempertimbangkan berbagai sifat dan karakteristik pribadi yang membedakan para pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin, berfokus pada berbagai karakteristik pribadi seorang pemimpin.
– Teori Perilaku (Behavioral theories of ledership)
Teori yang mengemukakan bahwa beberapa perilaku tertentu, membedakan pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin, perbedaan antara teori sifat dan perilaku, dalam penerapanya, terletak pada asumsi pokoknya. Teori sifat berasumsi bahwa pemimpin dilahirkan, bukan diciptakan, sedangkan teori perilaku, berasumsi bahwa mereka yang ingin menjadi pemimpin yang efektif, dapat mengikuti program yang dirancang untuk menanamkan pola perilaku pada mereka yang ingin, dengan kata lain pemimpin dapat diciptakan.
– Teori Kemungkinan
1. Model Fielder
Model kemungkinan kepemimpinan pertama yang komprehensif adalah, dikembangkan oleh Fred Fielder, dimana ia menyatakan bahwa kinerja kelompok yang efektif bergantung pada kesesuaian antara gaya pemimpin dan sejauh mana situasi memberikan kendali kepada pemimpin tersebut
2. Teori situasional Hersey dan Blanchard
Sebuah teori kemungkinan yang berfokus pada kesiapan para pengikut. Kepemimpinan yang berhasil dapat dicapai dengan cara memilih gaya kepemimpinan yang baik dan yang benar, penekanan pada para pengikut dalam efektivitas kepemimpian mencerminkan bahwa para pengikutlah yang menerima atau menolak pemimpin tersebut.
B. MANAJEMEN
Manajemen, adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi dari Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Dan manajemen itu sendiri belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
( http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen Diakses pada : 09-01-2014, 08:28 Pm)
Fungsi manajemen
pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga,
yaitu:
1. Perencanaan (planning)
adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing)
dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing)
adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
C. PERENCANAAN DALAM ORGANISASI
Pengertian Perencanaan , Manfaat Perencanaan dan Jenis Perencanaan dalam organisasi
Struktur organisasi menentukan bagaimana pekerjaan akan dibagi lalu di distribusikan, dan dikoordinasikan secara forlmal, dalam perencanaan struktur organisasi, para manajer perlu memperhatikan enam elemen dalam perencanaan untuk mendisain struktur organisasi mereka
1. Spesialisasi Pekerjaan
Yakni sejauh mana tugas tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan sendiri, Hakikat dari spesialisasi pekerjaan adalah, pekerjaan itu dipecah menjadi sejumlah tahap, dengan masing masing tahapan diselesaikan oleh seorang individu , manfaat perencanaan spesialisasi disini anggota dapat lebih fokus dalam mengerjakan satu bidang dan tidak teralihkan konsentrasinya pada hal yang lain
2. Departementalisasi
Dasar yang dipakai untuk mengelompokan pekerjaan secara bersama sama
Sebagai contoh salah satu cara paling popoler mengelompokan kegiatan berdasarkan fugsinya, tugas yang dijalankan bersama dikoordinasi dalam satu basis, manfaat disini pengelompokan tugas juga dapat memfokuskan kinerja ke satu titik
3. Rantai komando
Sebuah garis wewenang yang tanpa putus membentang dari puncak organisasi kepada eselon paling bawah, manfaat disini ialah koordinasi menjelaskan siapa yang bertanggung jawab kepada siapa, juga dalam hal wewenang yang melekat dalam memberikan perintah untuk dipenuhi
4. Rentang kendali
Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif
5. Sentralisasi
Sejauh mana tingkat penganbilan keputusan teerkonsentrasi pada satu titik dalam organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Robbins dan Judge. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi Duabelas. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.

Kesimpulan:

Leadership atau kepemimpinan memegang teguh tentang suatu tanggung jawab, dengan wewenang yang dimiliki seorang pemimpin harus bisa memberikan perintah kepada bawahannya agar dapat terbentuk manajemen yang baik. Pengambilan keputusan juga sangat berpengaruh bagi proses kepemimpinan dimana konsistensi sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Berdasarkan teori nya masing masing maka leadership harus dijalankan dengan saksama dan memfokuskannya pada satu titik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar